Subdural Hematoma (SDH)

Subdural Hematom (SDH) merupakan salah satu jenis lesi masa intrakranial. SDH terbentuk dari akumulasi darah pada ruang antara arachnoid dan duramater yang terbentuk ketika terjadi robekan vena atau arteri yang berada diantara duramater dan arachnoid. Perdarahan ini dapat berasal dari robeknya bridging veins, terutama yang terletak dekat dengan sinus sagittal superior. Perdarahan dapat terjadi akibat dari akselerasi dan deselerasi pada kepala, baik disebabkan oleh direct impact / trauma maupun non impact 1.
Subdural hematom (SDH) berdasarkan Brain Trauma Foundation dibagi menjadi lesi akut dan kronis. Brain Trauma Foundation mendefinisikan Subdural hematom (SDH) akut sebagai SDH yang didiagnosis dalam waktu kurang dari 14 hari setelah cidera otak traumatis. Sedangkan bila diatas 14 hari maka disebut sebagai SDH Kronis 2.
Berdasarkan waktu kejadian dan gambaran CT Scan, SDH terbagi menjadi 3 bagian 1,3 :

SDH Akut
Penyebab :
- Laserasi Parenkim (umumnya pada lobus frontal atau temporal)
- Robekan bridging vein atau vena superficial saat terjadi gaya akselerasi – deselerasi serebral karena benturan kepala yang hebat 1.
SDH Kronis
SDH Kronis paling sering dijumpai pada orang tua yang berusia diatas 63 tahun 4. Otak pada orang tua umumnya mengalami atrofi otak ringan, sehingga menghasilkan rongga subdural yang lebih besar, akibatnya impak / benturan yang kecil pada orang tua dapat beresiko menyebabakan SDH. Pasien yang menkonsumsi terapi antikoagulan dalam waktu lama juga memiliki factor resiko tinggi terjadi SDH kronis 5.
Pada beberapa kasus, SDH tidak selalu disebabkan oleh benturan kepala, terdapat istilah terjadinya SDH Spotan. Beberapa factor resiko trejadinya SDH Spotan antara lain hipertensi, abnormalitas vascular, tumor, infeksi, alkoholik, hipovitaminosis, koagulopati, hipotensi intracranial (post anestesi epidural, lumbal pungsi, VP shunt), dan Riwayat pengobatan antikoagulan 4.
Pemeriksaan Klinik
Pada SDH gejala dapat diakibatkan oleh efek massa dari perdarahan. Beberapa tanda dan gejala antara lain:
- Nyeri Kepala
- Mual muntah
- Penurunan kesadaran
- Kejang
- Lateralisasi
- Pupil bulat anisokor satu sisi dan refleks cahaya menurun
Gambaran CT Scan Kepala non Kontras pada SDH 4.
- Tampak gambaran SDH Akut di area Parietal kanan dan kiri berupa lesi hiperdens, homogen dan berbentuk crescent-shaped (bulan sabit). Sering terjadi di supra tentorial sepanjang falx dan tentorium.
- Tampak gambaran hiperdens bercampur dengan isodens/hipodens di area frontoparietal kanan dan kiri. Merupakan suatu gambaran SDH Sub akut
- Tampak gambaran bulan sabit yang lebih gelap (hipodense) daripada parenkim otak. Keadaan ini kita sebut dengan gambaran hipodense. Keadaan ini sangat khas terjadi pada kasus SDH Kronis.
Manajemen Tatalaksana 6 :
- Primary Survey: Stabilisasi Airways, Breathing, Circulation, Dissability, Exposure
- Secondary Survey dan assessment neurologis
- Evaluasi Radiologis
- Terapi dan manajemen susuai derajat cedera kepala / GCS
Tujuan utama dari resusitasi dan penanganan dalam trauma kepala yaitu (1) mencegah hipotensi (2) mencegah hipoksia, (3) mempertahankan eucapnia atau hipokapnia ringan, (4) kontrol tekanan intracranial (TIK), dan (5) diagnostik dan dekompresi lesi massa segera 6.
Indikasi Pembedahan Pada SDH 1
- SDH dengan ketebalan > 10 mm atau midline shift (MLS) > 5 mm pada CT Scan, tanpa melihat GCS.
- SDH dengan ketebalan < 10 mm dan MLS < 5 mm, dilakukan pembedahan evakuasi perdarahan bila :
- Terjadi penurunan GCS lebih dari 2 poin atau lebih antara saat kejadian dengan saat MRS
- Dan atau jika didapatkan pupil yang asimetri atau fixed dan dilatasi
- Dan/atau TIK > 20 mmHg
- Monitor ICP pada SDH Akut dengan GCS < 9.
Pemilihan Tindakan pembedahan pada SDH 4.
- Kraniotomi evakuasi clot
- Burrhole drainage
- Burrhole drainage double setup craniotomy
Referensi :
- Greenberg MS. Handbook Of Neurosurgery. Seventh edition. New York : Thieme Medical Publisher, Inc ; 2010.
- Brain Trauma Foundation. Surgical Management of Acute Subdural Hematomas. 2006. Hal 16-20. Diambil dari http://tbiguidelines.org
- Kaye AH. Essential Neurosurgery. 3rd edition. Massachusetts : Blackwell Publishing LTD ; 2005.
- Apriawan T. Cedera Otak : Seri perdarahan Intra Kranial dan Manajemen Pembedahan. Surabaya : Universitas Airlangga ; 2017.
- Satyanegara. Ilmu Bedah Saraf. V edition. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama ;2014.
Winn HR, Md. Youmans Neurosurgical Surgery, Volume 4. 6th Edition. Philadeplhia : Elsevier Saunders ; 2011.